Bung Karno banyak dikenal sebagai seorang proklamator kemerdekaan, politisi, dan juga orator ulung. Namun, jangan lupa, Bung Karno juga seorang presiden yang memiliki minat tinggi terhadap seni serta banyak memiliki kedekatan kepada seniman dan sastrawan Indonesia.
Bung Karno adalah satu-satunya pemimpin yang paling memungkinkan untuk dibicarakan serempak baik sebagai presiden, pejuang, maupun patron dalam bidang seni kebudayaan.
Dolorosa Sinaga seorang seniman patung Indonesia mengungkap fakta menarik tentang kecintaan Bung Karno terhadap seni rupa.
Menurut Dolorosa, kecintaan Bung Karno pada seni dapat dilihat dari monumen-monumen megah yang pernah digagasnya di berbagai sudut Jakarta, mulai dari Monumen Selamat Datang, Monumen Nasional (Monas), Monumen Pembebasan Irian Barat, Patung Dirgantara sampai dengan Patung Pahlawan atau Tugu Tani.
“Bung Karno ini seorang pemimpin yang memiliki jiwa seni dan ketertarikan terhadap seni. Kita lihat banyak legacy beliau khususnya dalam seni patung, di berbagai sudut kota jakarta,” ungkap Dolorosa.
Penggambaran tingginya kecintaan seni Bung Karno, menurut Dolorosa, ada pada ‘Patung Selamat Datang’, filosofi dari Bung Karno bermakna tanda persahabatan, sikap politik bangsa Indonesia yang bebas aktif, serta sebuah pusat identitas kemajuan peradaban masyarakat.
“Selain itu, ada Patung Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng yang menggambarkan semangat rakyat untuk menentang segala bentuk penjajahan,” katanya.
Perempuan lulusan Institut Kesenian Jakarta tahun 1977, yang kemudian meneruskan studinya di London, Yugoslavia, serta Amerika Serikat ini menjelaskan bahwa Bung Karno memiliki ketertarikan seni dan juga menggunakan seni sebagai alat atau jembatan untuk menyampaikan sebuah pemikiran dan karakter bangsa.
“Termasuk menyampaikan pesan-pesan nilai kemanusiaan di dalam karya seni itu,” tegas Dolorosa.
Untuk patung-patung bernuansa kepahlawanan, pesan yang tersirat kepada para generasi muda, yakni dari pidato terkenal Bung Karno: “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya.”
“Seni patung itu dijadikan alat sebagai jembatan menyampaikan pesan karakter, semangat bangsa serta nilai-nilai kemanusiaan, dan memberikan pesan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya,” kata Dolorosa, pendiri Somalaing Art Studio, di Pinang Ranti, Jakarta Timur ini.
Sumber: pdiperjuangan.id