Anggota DPRD Jabar Weni Dwi Aprianti, S.Ab., merasa khawatir kembali naiknya jumlah kasus positif Covid-19 yang terjadi pasca lebaran dapat mengganggu pemulihan ekonomi nasional. Seperti diketahui, kasus positif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir mengalami lonjakan di berbagai daerah khususnya di Jawa Barat.
Weni menyoroti tren peningkatan jumlah kasus positif di Jawa Barat yang berkontribusi besar terhadap perekonomian baik domestik maupun skala nasional.
“Jika pemerintah provinsi tidak serius memerangi Covid-19 ini, maka dampaknya sangat signifikan mengganggu pemulihan ekonomi secara nasional. Hal ini beralasan mengingat provinsi Jawa Barat berkontribusi besar sebagai penyumbang PDB, secara nasional,” ujar Weni saat dikonfirmasi Jumat, 18/06/2021.
Data terakhir yang dilansir dari laman covid-19.go.id menyatakan, Kasus Covid-19 di Jawa Barat mencapai 337.664 setelah bertambah 2.800 kasus pada Jumat, 18 Juni 2021.
Ia pun meminta pemerintah menurunkan Aparat Penegak Hukum (APH), baik dari TNI maupun Polri, di seluruh wilayah di Jawa Barat untuk memastikan masyarakat taat akan protokol kesehatan sehingga lebih efektif memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Prinsipnya, selama warga menaati prokes maka tidak boleh diganggu. Biarkan mereka menjalani rutinitas secara normal,” ujar legislator PDI Perjuangan itu.
Weni menjelaskan, kehadiran TNI-Polri di tengah masyarakat ini dalam rangka membantu masyarakat agar disiplin menegakkan protokol kesehatan.
Ia menilai, biasanya kepatuhan masyarakat akan terbentuk dengan sendirinya jika melihat aparat penegak hukum lengkap dengan seragamnya di sekitar lingkungan mereka. Bahkan, masyarakat akan berpikir dua kali melanggar protokol kesehatan jika berhadapan dengan aparat .
Menurutnya, pola seperti itu secara perlahan akan membantu membentuk tingkat kesadaran masyarakat secara natural.
“Jadi saya usulkan, turunkan semua aparat penegak hukum di semua wilayah. Nah, baru akan terlihat efektivitas penanganan Covid-19 ini,” kata Weni.
Sumber: https://hasanah.id/dprd-jabar-weni-dwi-aprianti-khawatir-kenaikan-kasus-covid-19-ganggu-pemulihan-ekonomi










