
Komitmen dan konsistensi Megawati Soekarnoputri dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keindahan alam menjadi bagian dari kultur PDI Perjuangan. Guna memperkuat kultur pro lingkungan hidup tersebut, PDI Perjuangan meluncurkan buku “Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam” di Jakarta, Rabu (24/3/2021).
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan buku “Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam” akan menjadi panduan seluruh kadernya dalam membangun kultur partai merawat sungai, membersihkan lingkungan, dan menanam tanaman.
“Berpolitik itu merawat kehidupan, membangun paradaban. Dengan lingkungan hidup yang indah, asri, dan bersih, akan menciptakan rasa syukur. Ruang sosial menjadi nyaman. Karena itulah menanam tanaman bersifat wajib sebagai kesadaran berorganisasi partai,” kata Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto
Hasto melanjutkan buku tersebut menggambarkan perhatian Megawati Soekarnoputri yang begitu besar pada gerakan menjaga lingkungan hidup.
“Buku Merawat Pertiwi dengan editor Kristin dan Maria Karsia menggambarkan perhatian Ibu Megawati Soekarnoputri yang begitu besar terhadap gerak menjaga lingkungan hidup,” ujar Hasto.
Lebih lanjut Hasto menyatakan, jalan menanam bagi Megawati merupakan jalan kehidupan, penuh dengan nilai welas asih, tradisi kontemplasi dan sekaligus jalan menjaga bumi dengan menyediakan oksigen bagi kehidupan.
“Jalan menanam bagi Megawati merupakan jalan kehidupan, penuh dengan nilai welas asih, tradisi kontemplasi, dan sekaligus jalan menjaga bumi dengan menyediakan oksigen bagi kehidupan,” jelas dia.
Hasto menerangkan PDI Perjuangan telah menggelorakan gerakan menanam tanaman yang bisa dimakan sejak setahun yang lalu. Di dalam program itu, terdapat gerakan menanam tanaman pendamping beras.
“Gerak menanam tanaman yang bisa dimakan yang telah dimulai sejak 1 tahun yang lalu, termasuk tanaman pendamping beras, dilakukan dengan kesadaran agar Indonesia yang begitu kaya dengan keanekaragaman makanan bisa dengan kepala tegak menempuh jalan berdiri dibatas kaki sendiri dalam kebutuhan pangan rakyat Indonesia,” pungkasnya. (*)
Sumber: pdiperjuangan.id