
Subang – Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat Ono Surono didampingi Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jabar Ketut Sustiawan beserta jajaran pengurus DPD Jabar menghadiri kegiatan Hari Rakyat dan HUT PDI Perjuangan di Desa Muara, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Kamis (23/01/2020).
Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Bupati Subang H.Ruhimat, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Sutrisno, Anggota DPRD Kabupaten Subang H.Adik LF Solihin, perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Muspika Blanakan, pengurus dan anggota KUD Mina Karya Bhakti, pengurus ranting dan PAC PDI Perjuangan Blanakan, serta ratusan masyarakat sekitar yang mayoritas nelayan.
Hari rakyat yang di inisiasi DPC PDI Perjuangan Subang tersebut dikemas dengan berbagai acara kerakyatan, seperti senam zumba, pengobatan gratis bagi masyarakat, serta penyerahan eskavator dari aspirasi DPR RI Komisi IV, sekaligus Rapat Anggota Tahunan (RAT) KUD Mina Karya Bhakti.
“Di PDI Perjuangan ada hari rakyat, dimana hari tersebut merupakan agenda pengurus dan kader partai bertemu dengan rakyat, untuk mengetahui berbagai macam permasalahan yang ada di rakyat, sekaligus sebagai implementasi PDI Perjuangan sebagai partai pelopor,” kata Ono.
Sehingga, lanjut Ono, stigma PDI Perjuangan sebagai partainya wong cilik ini harus terus melekat dan jangan sampai lepas, karena senyatanya PDI Perjuangan sebagai partai pelopor terus bergerak langsung di akar rumput atau pelosok desa, bertemu dan menyerap aspirasi rakyat dari berbagai kalangan.
Ono mengungkapkan, dirinya yang saat ini menjadi Anggota DPR RI bukan berasal dari organisasi mahasiswa ataupun LSM, namun berawal dari menjadi bakul ikan dan udang pada tahun 1996, sehingga tahu kondisi masyarakat pesisir yang jauh dari perhatian pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten. Hal tersebut yang mendorong Ono Surono tergerak untuk menjadi anggota legislatif.
Namun demikian, dirinya tidak akan lepas dari dunia perikanan dan kelautan, sehingga Ono akan tetap konsen mengurusi masalah di sektor Perikanan dan Kelautan, bukan hanya di daerah pemilihannya saja, namun seluruh Indonesia.
“Jawa Barat ini termasuk provinsi yang koperasi perikanannya terbaik, karena ada kearifan lokal yang mungkin terbangun sejak era nya Bung Hatta hingga orde baru, untuk mengajak rakyat melakukan ekonomi gotong royong melalui koperasi,” terangnya.
Dikatakan Ono, di bidang perikanan dan kelautan, masih menjadi PR yang besar, termasuk di wilayah Subang. Problemnya sama, yakni masalah infrastruktur perikanan yang belum terbangun dengan baik, karena masih banyak infrastuktur jalan dan jembatan yang harus diselesaikan, sehingga di infrastruktur perikanan dan pertanian belum menjadi prioritas.
“Kedepan, bagaimana agar infrastruktur yang menunjang sektor perikanan dan kelautan ini bisa lebih di prioritaskan lagi, baik pemerintah pusat, provinsi dan daerah, bahkan pemerintah desanya, karena penyelamat neraca perdagangan adalah dari sektor perikanan, budidaya ikan, udang dan rumput laut,” tegasnya.
Selain itu, Ono Surono di Komisi IV DPR RI juga menginisiasi adanya UU No.7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam.
Namun demikian, hal itu harus didukung juga oleh Perda yang juga mendukung Undang-undang tersebut, sebagai perlindungan dan pemberdayaan nelayan, pembudidaya ikan dan petambak garam.