Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyatakan pihaknya memuji cara Presiden Jokowi dalam pembukaan Asian Para Games 2018, yang menyalurkan pesan kemanusiaan dan memberikan motivasi agar disability (ketidakmampuan, red) menjadi ability(mampu), bahwa kaum difabel punya kekurangan tetapi sekaligus juga memiliki kelebihan.
Bagi Hasto, spirit itu coba ditularkan Presiden Jokowi kepada kaum difabel saat membuka Asian Para Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno, kemarin. Dia memuji Presiden Jokowi yang menggunakan bahasa isyarat dalam sambutan.
“Presiden Jokowi menggunakan bahasa isyarat sebagai bentuk dukungannya kepada kaum difabel,” kata Hasto, Minggu (7/10).
Dia juga menyoroti aksi Jokowi, bersama penyandang disabilitas Karunia dan atlet panahan Abdul Hamid melepaskan anak panah membidik tulisan DISABILITY yang membuat huruf DIS jatuh dan tersisa tulisan ABILITY. Menurut dia, hal ini tidak sekedar atraksi yang menghibur. Presiden menggulung lengan kemeja sebelum memanah.
“Presiden Jokowi ingin memberi motivasi bagi semua penyandang difabel bahwa banyak hal positif yang bisa dan mampu dilakukan. Termasuk menciptakan prestasi meski kondisi tubuh tak sempurna. Ini sejalan dengan semangat kerja, kerja dan kerja yang dikampanyekan Presiden Jokowi,” papar Hasto.
Selain itu, pemerintah juga sudah berjanji memberikan apresiasi bagi atlet yang berprestasi di Asian Para Games dengan nilai yang sama dengan atlet peraih medali Asian Games 2018 lalu.
“Ini sesuai dengan spirit Asian Para Games, We are one. Kita ini adalah sama,” tandas Hasto.
Ditambahkannya, parade miniatur rumah ibadah dan rumah adat yang mengawali upacara pembukaan sesuai dengan spirit dan tema Asian Para Games. Hal ini bermakna, meskipun beda agama, budaya, termasuk beda kemampuan fisik, namun kita adalah satu. “Satu bangsa Indonesia dalam bingkai NKRI. Selamat bertanding kepada seluruh atlet,” pungkas Hasto. beritasatu.com